Kamis, 19 November 2009

Dasar kancil

Kemarin, saat ku menunggu bis yang lewat seorang anak tiba-tiba meminta uang padaku.

"Mbak, punya uang dua ribu", ucapnya.
Kucoba melemparkan senyum padanya sebagai tanda penolakan. Namun, ia masih juga ngotot minta uang padaku.
"Emang, uang dua ribu mau buat apa, dek?" tanyaku menyelidik. Maklum pengalaman telah mengajariku untuk tak sembarangan memberi pada peminta-minta. Lha gimana? Kadang dengan hasil seperti itu, malah dibuat untuk ngegame di mall.
"buat ongkos pulang, mbak".
"Emang kamu pulangnya ke mana?"
"Ke Mangkang," jawabnya singkat
Setelah kuamat-amati wajahnya, aku pun tak tega. Sampai kukeluarkan uang 2 ribuan dari dompet dan langsung kuberikan padanya.
Saat itu, banyak bis yang menuju ke arah Mangkang sudah lewat. Namun, ia tak juga naik. Hingga bis yang kumaksud lewat, si anak ini masih juga duduk-duduk di bawah jembatan penyeberangan sambil bersandar ke tiang jembatan.

Selang satu hari, aku lewat lagi di situ. Dan kulihat si anak itu juga ngetem di temapt yang sama seperti kemarin. Saat kumelihatnya ia seolah malu sambil memalingkan wajah.

Oaladalah.... Kemarin kutertipu oleh kepolosannya. HUftftfttft......

Selasa, 17 November 2009

No Friends, No Story

Di saat yang lain terbuai dengan mimpi, kucoba merajut asa masa depan. Entah mengapa ya dalam perjalanan ini ku belum jua mengambil satu kelopak bunga lagi. Biarlah kelopak-kelopak bunga ini menjadi penuntun langkah kakiku. Hingga suatu saat nanti semua kelopak bunga itu mampu kurangkai menjadi sebuah rangkaian bunga yang indah. Hehe.. jadi mellow banget ya? :)
gara-gara lama nggak nulis di blog niih... Ini juga nulisnya sambil cari-cari inspirasi dibalik kepenatan ngerjain proses skripsi.

Ternyata, berbagi pada seorang kawan bukanlah sebuah hal yang memalukan. Entah itu kisah sedih atau senang, seolah satu beban di pundak ini berkurang.

Sebuah masalah kalau bisa ku selesaikan sendiri pasti juga kutangani sendiri. Namun kadang, untuk beberapa hal kita perlu orang lain-teman misalnya. Itulah yang namanya makhluk sosial kali ya? Karena kita juga terkadang harus bertanya agar langkah yang kita ambil tidaklah menimbulkan sesal di kemudian hari. Secara kasarnya, kalau emang nyesel nantinya kan ada yang nemenin. :D Pastinya tak ada manusia yang sempurnya kan? Jadi saling mengisi aja deh kelebihan dan kekurangan masing2.

Kemarin ada kutipan menarik dari sang motivator yang bilang begini: Jika anda ingin dimuliakan Tuhan, maka muliakanlah ciptaan-Nya.

Ok, So keep smile! :)) karena satu beban (nulis-red) tlah berkurang, izinkan aku melanjutkan pengembaraan ya? Wkekkekkwkkk....

Asing

Ku terdampar di antara rajutan kisah tak berujung
Mencoba menggelepar laksana ikan yang terdampar

Terbelenggu ku di antara pulau tak bertuan
Inginku susuri samudera
Tapi apa daya
Tubuhku telah membatu

Hanya jejak kaki yang mampu temaniku
Di tanah tak bertuan ini