Jumat, 13 Juni 2008

PuisiKu

Matahari


Jangan bersedih ,

Karena matahari

tak muncul hari ini


Mungkin

ia juga butuh istirahat

Untuk mengumpulkan lagi sinarnya

Sinar yang selalu ia berikan

Agar kehidupan terus berjalan


Dengan sinarnya

Bumi ini menjadi terang

Dengan sinarnya

Ia beri kehidupan

Di bumi ini

Jangan menangis

Mungkin

hari ini ia kelelahan

Tapi jangan menyerah

Esok

Pasti ia akan muncul lagi

Dengan sinarnya yang cerah

Secerah senyummu

di pagi hari



Langkah Tertutup Kabut


Masihkah ada asaku

Untuk selalu mengingatmu

Kala noda masih menempel dalam nadi

Mampukah kubersihkan

Kotoran yang menempel

Dari lumpur laut hitam

Ingin kubangun dari rantai

Namun betapa kuat jerat yang memasungku

Tak kutahu lagi

Tepi yang kucari tak kunjung muncul

hingga kulihat

setitik sinar terang datang menghampiri

namun malang

saat ingin kutembus sinar itu

tubuhku leleh bagai lilin terbakar


Melodi pagi


Kala mentari menyapa

Masihkah kau rebah di sampingku


Tak ada kata dan rengekan

dari bayi yang telah dikubur

dan tanahnya masih basah


Tak ada nyanyian burung

Yang telah mati tertembak tadi sore


Tak ada musik yang mengalun

Hanya hembus nafas

yang terdengar berirama

dari ruang yang tak berAC

mari kita nikmati hari ini

dengan tetes air yang turun

dari atap yang tiada penghalang

hingga Izrail menyambangi kita



Kekuasaan: Sebuah Potret


Saat padang kurusetra telah penuh

Ribuan tentara berhamburan

Membela yang patut dibela

Tak pandang keluarga

Tak pandang orang yang berjasa

Hanya keserakahan tersisa


Di sebuah bilik

Meringkuk seorang wanita tua

Yang tiada pernah berkesempatan

untuk mengasuh anaknya


di medan laga anak-anaknya saling bunuh

demi kekuasaan yang tidak pandang bulu

apakah itu bulu kucing ataukah bulu tikus


kepada yang Esa

ia hanya mampu mengirimkan sebuah doa

bagi keselamatan anaknya


Saat panah menembus

Bisma dan Karna gugur

sesal hati tiada guna





Aku


aku ingin menjadi matahari

yang tiada lelah memberi sinar

bagi kehidupan



aku ingin menjadi pelangi

yang selalu memberi keindahan

meski hanya sekejap


aku ingin menjadi rembulan

yang selalu menghiasi malam

di tengah gulita yang tiada tara


Tidak ada komentar: